Marawis, Seni Pesantren Yang Harus Dijaga

BRNews - Di tengah derasnya arus globalisasi yang menghantam bangsa Indonesia, pesantren tidak boleh kehilangan jati dirinya. Pesantren tidak bisa menolak globalisasi, tapi juga tak boleh larut dalam arusnya.
Demiikian dikatakan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karawang, H. Sopian saat memberikan sambutan pada pembukaan Lomba Marawis antar pesantren di Kantor Kemenag, Sabtu lalu (30/9).
Penguatan jati diri pesantren , lanjutnya, diantaranya dengan memelihara seni marawis. Marawis adalah seni khas pesantren yang perlu dijaga dan dilestarikan. "Sebagai sebuah seni, marawis dapat melembutkan hati, melatih rasa, menebar kasih sayang. Karenanya hidup kita akan menjadi lebih indah,"  tegas Sopian. 
Bahkan, kebanyakan dari liriknya adalah bacaan shalawat kepada Rasulullah. "Tentunya akan menambah kecintaan kita kepada Nabi dan mendekatkan diri kepada Allah SWT," pungkasnya. 
Kegiatan Lomba Marawis ini diselenggarakan atas kerjasama antara Kementerian Agama dengan Pemerintah Kabupaten Karawang. 
Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Azizi Hujjatul Arifin, menambahkan kegiatan ini telah rutin dilaksanakan setiap tahun.
Ia berharap dengan Lomba Marawis tersebut, terjalin silaturahmi yang lebih kuat antar pesantren. "Dan yang terpenting pesantren semakin eksis lagi," pungkasnya. (kemenag jabar|mnm).

Posting Komentar untuk "Marawis, Seni Pesantren Yang Harus Dijaga "